Partisipasi guru dalam mengoptimalkan minat belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran praktik di UPTD SMP N 5 Samalanga

Pendekatan pembelajaran praktik diyakini mampu meningkatkan minat belajar
siswa karena melibatkan mereka secara langsung dalam proses belajar. Namun,
dalam pelaksanaannya di UPTD SMP Negeri 5 Samalanga, partisipasi guru dalam
mengimplementasikan metode ini belum sepenuhnya maksimal. Sebagian guru
masih terbatas dalam penggunaan model pembelajaran praktik karena berbagai
kendala, seperti kurangnya fasilitas, waktu yang terbatas, serta minimnya
pelatihan profesional. Hal ini berdampak pada rendahnya keterlibatan aktif siswa
dalam kegiatan belajar yang seharusnya mendorong minat dan pemahaman
mereka secara lebih mendalam. Rumusan masalahnya adalah bagaimana
partisipasi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa melalui metode praktik
di UPTD SMP Negeri 5 Samalanga dan apa saja faktor pendukung dan
penghambat partisipasi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa melalui
metode praktik di UPTD SMP Negeri 5 Samalanga. Jenis penelitian yang penulis
gunakan adalah jenis penelitiankualitatif dengan pendekatan fenomenologis.
Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Partisipasi guru dalam meningkatkan minat
belajar siswa melalui metode praktik di UPTD SMP Negeri 5 Samalanga adalah
dengan menerapkan metode praktik di setiap pelajaran untuk memperjelas di
lapangan terhadap semua teori yang diberikan oleh guru dalam kelas. Partisipasi
guru dalam meningkatkan minat belajar siswa melalui metode praktik dianggap
berhasil karena mampu meningkatkan minat dan antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan guru. Faktor pendukung dan penghambat guru
dalam meningkatkan minat belajar siswa melalui metode praktik di UPTD SMP
Negeri 5 Samalanga adalah adanya ketersediaan sarana praktik yang telah
disiapkan oleh pihak sekolah, serta pengadaan bahan-bahan yang penting untuk
praktik seperti komputer dan bahan-bahan kimia. Sedangkan faktor
penghambatnya perlu persiapan khusus serta waktu yang lama untuk memastikan
bahan dan alat-alatnya berfungsi dengan baik. Selain itu, siswa merasa lelah bila
mengikuti praktik yang jauh dari pekarangan sekolah.