Penerapan Metode Iqra' Dalam Pembelajaran Membaca Al-Quran di TPA Ubudiyah Punteut

Penerapan Metode Iqra' Dalam Pembelajaran Membaca Al-Quran di TPA Ubudiyah Punteut
Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI)
2025
31-05-2025
Indonesia
Samalanga
Pendidikan, Filsafat Dan Teori Pendidikan
Penerapan Metode Iqra', Pembelajaran Membaca Al-Quran
Skripsi
Fakultas Tarbiyah
Program Studi PAI
-
Ya

TPA Ubudiyah Punteut menggunakan metode Iqra’ dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an, yang dinilai efektif karena dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah hingga mampu membaca dengan memperhatikan tajwid secara bertahap. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam bagaimana penerapan metode ini dilakukan dan apa saja faktor yang mendukung serta menghambat keberhasilannya. Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana penerapan metode iqra’ dalam pembelajaran membaca Al-Quran di TPA Ubudiyah Punteut dan apa pendukung dan penghambat yang mempengaruhi penerapan metode iqra’ dalam pembelajaran membaca Al-Quran di TPA Ubudiyah Punteut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa penerapan metode Iqra’ dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di TPA Ubudiyah Punteut adalah dilakukan secara terstruktur dan rutin sesuai jadwal, dimulai pukul 15.00 hingga 17.00. Kegiatan diawali dengan pembacaan doa dan hafalan surah pendek, dilanjutkan dengan pembelajaran Iqra’ menggunakan sistem talaqqi dan setoran per individu. Guru mencatat kemajuan santri pada kartu prestasi Iqra’. Metode ini terbukti efektif meningkatkan semangat belajar santri, ditunjang dengan pendekatan yang menyenangkan meskipun kondisi ruang belajar kurang kondusif karena banyak santri masih aktif bermain saat menunggu giliran Faktor pendukung meliputi semangat belajar santri, keterlibatan guru yang sabar dan kreatif, serta dukungan dari orang tua yang membantu anak berlatih di rumah. Metode ini juga fleksibel karena dapat dimodifikasi dengan permainan edukatif agar lebih menarik. Sementara hambatannya mencakup kurangnya kesadaran dan motivasi santri, kondisi ruangan belajar yang kurang kondusif, pergaulan dan lingkungan yang kurang mendukung, serta minimnya perhatian dan keterlibatan orang tua dalam proses belajar anak di rumah. Selain itu, keterbatasan tenaga pengajar juga menjadi kendala dalam optimalisasi proses pembelajaran.

edit_page


Untuk membaca file lengkap dari naskah ini, Silahkan Login.